TEROPONG – Persiapan berdirinya 2 pabrik besar di Kutim diharapkan mempunyai dampak penyerapan tenaga kerja lokal yang optimal, oleh karena itu, Sekretaris Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) Adi Sutianto meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutim untuk mengaktifkan Balai Latihan Kerja (BLK) demi mempersiapkan tenaga kerja lokal.
Persiapan ke arah hal tersebut, menurutnya pemerintah seharusnya sudah mempersiapkan tenaga kerja lokal untuk mengisi peluang tersebut.
“Dalam hal ini, kami pihak DPRD mendorong pemerintah untuk mengaktifkan BLK demi mempersiapkan tenaga lokal yang akan digunakan oleh kedua industri tersebut,” ujar Adi saat diwawancarai di Ruang Fraksi Partai Golongan Karya (Golkar), Sekretariat DPRD Kutai Timur, Kawasan Bukit Pelangi, Sangatta, Senin (26/4/2021).
Selain itu dirinya berharap perekrutan tenaga kerja oleh kedua perusahaan besar tersebut harus melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kutai Timur. Sehingga proses perekrutannya termonitor dengan jelas.
“Adapun kebutuhan tenaga kerja yang tidak tersedia di Kutim dapat melakukan rekrutmen dari masyarakat luar daerah,” jelas Adi.
Adi juga menyebutkan bahwa BLK juga disediakan bagi masyarakat yang belum memiliki kemampuan khusus. Baik yang berpendidikan maupun non pendidikan. Dengan begitu masyarakat di wilayah Kutim akan merasa diberdayakan oleh pemerintah maupun perusahaan daerah (perusda).
“Untuk mengaktifkan program BLK tentunya tidak mudah. Dalam hal ini pemkab dapat menggandeng perusahaan untuk memberikan kontribusi misalnya melalui dana corporate social responsibility (CSR),” pungkas Adi.