TEROPONG – KUTAI TIMUR, Ada banyak pelajaran berharga yang diperoleh dari Fesbol Merdeka Belajar garapan Dinas Pendidikan (Disdik) Kutim, Asosiasi Sepak Bola Kabupaten (ASKAB) dan Kodim 0909/KTM yang berlangsung 17-22 November 2022. Dinas Pendidikan (Disdik) akan mengevaluasi guna penyempurnaan kegiatan serupa di masa mendatang. Selain pengetahuan tentang teknik bermain bola, pada kegiatan Fesbol ini, panitia bekerjasama dengan KODIM 0909/KTM untuk memberikan pembinaan mental, kedisiplinan dan jiwa korsa kepada peserta selama 5 hari di asrama SMA 2 Sangatta Utara. Jumlah peserta yang mengikuti Fesbol Merdeka Belajar sebanyak 234 peserta dari 13 kecamatan se Kutim.
Ketua Pelaksana Fesbol Merdeka Belajar, Ilham sekaligus Kabid Pendidikan Menengah Disdik Kutim saat penutupan di Stadion Kudungga, Selasa (22/11/22) menyempatkan waktu berdiskusi dengan para pihak. Beberapa Kepala UPT Pendidikan, para pelatih, ofisial dan manager tim. Termasuk dengan beberapa jajaran pengurus ASKAB.
Ada beberapa poin perlu dipertimbangkan untuk penyempurnaan kegiatan Fesbol di masa mendatang. Hal itu menjadi kesimpulan diskusi dimaksud. Diantaranya, dari sisi penyelenggaraan, rencananya setiap tahun. Kemudian pelaksanaannya akan disesuaikan di sekitar Mei yang bertepatan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas).
“Selanjutnya durasi pelaksanaan coatching clinic lebih lama. Masukan yang terakhir adalah (turnamen) level SD,” jelas Ilham.
Kemudian strategi agar antusiasme para peserta didik yang mengikuti kegiatan ini menjadi barometer pelaksanaan Fesbol yang lebih baik di masa mendatang. Terkait hal ini panitia akan terus menyiapkan beberapa narasumber yang berkualitas agar bisa mengakomodir keinginan para peserta. Ilham menyebut saran dan masukan dari peserta adalah materi yang mereka terima selama ‘coatching clinic’ oleh mantan kapten timnas Ismed Sofyan sangat bagus. Namun disayangkan durasinya singkat.
“Untuk itu teman- teman dari UPT Pendidikan, ASKAB dan para manager menyarankan durasinya lebih lama,” jelas Ilham. (Adv)